BANJARMASIN — Menindaklanjuti aspirasi warga yang disuarakan melalui aksi damai beberapa waktu lalu, dua perusahaan besar di Banjarmasin, PT Pelindo (Persero) Pelabuhan Trisakti dan PT Laban, resmi menjalin kemitraan dengan masyarakat Kelurahan Mantuil dan Antasan Bondan.
Kesepakatan tersebut difokuskan pada penguatan program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), perekrutan tenaga kerja lokal, dan transparansi dalam pengelolaan lingkungan.
Penandatanganan perjanjian kemitraan dilakukan pada Jumat (29/8/2025). Kedua perusahaan menyatakan komitmennya untuk lebih aktif dalam mendukung pembangunan sosial dan lingkungan di sekitar wilayah operasional mereka.
PT Pelindo Trisakti, melalui General Manager Ari Sudarsono, menyampaikan bahwa perusahaan akan memperluas cakupan program CSR dengan fokus pada peningkatan akses pendidikan, layanan kesehatan, pemberdayaan ekonomi lokal, serta pembangunan infrastruktur sosial di kawasan Mantuil.
“Kami percaya kolaborasi antara perusahaan dan masyarakat akan menciptakan dampak positif jangka panjang. CSR yang kami jalankan akan dievaluasi secara berkala agar benar-benar menjawab kebutuhan warga,” ujar Ari usai penandatanganan bersama Ketua RT 17 Mantuil, Rahimah.
Sementara itu, PT Laban yang diwakili oleh Hasan C juga menandatangani nota kesepahaman dengan tokoh masyarakat Antasan Bondan, Gusti.
Kesepakatan tersebut menekankan tiga poin utama: keterbukaan terhadap dokumen perizinan lingkungan (AMDAL dan UKL-UPL), komitmen dalam merekrut tenaga kerja lokal, serta distribusi program CSR secara transparan, terutama dalam bidang pendidikan dan kesehatan.
Warga menyambut baik langkah tersebut, namun tetap berharap agar kepentingan masyarakat tidak diabaikan.
“Kami siap bekerja sama dengan siapa pun selama kepentingan warga tetap diperhatikan. Pendidikan anak-anak dan kesehatan masyarakat harus menjadi prioritas,” tegas Rahimah.
Kesepakatan ini dinilai sebagai titik balik positif dalam hubungan antara pelaku industri dan masyarakat pesisir di Banjarmasin.
Diharapkan, kemitraan ini menjadi contoh praktik pembangunan yang inklusif, berkelanjutan, dan berkeadilan di wilayah lainnya.