Robert Hendra Sulu: Mahasiswa Kini Lebih Dewasa dalam Berdemokrasi

Banjarmasin, — Ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Kalimantan Selatan menggelar demonstrasi damai di pusat kota Banjarmasin, Senin (1/9/25). Aksi ini digelar untuk menyuarakan keresahan publik terhadap kinerja lembaga negara, tindakan represif aparat, serta menuntut peningkatan kesejahteraan guru dan kualitas pendidikan.

Berbeda dari unjuk rasa sebelumnya, aksi kali ini berlangsung tertib dan damai, mencerminkan kedewasaan baru dalam cara generasi muda menyampaikan kritik. Massa mahasiswa membentuk barisan rapi, membawa spanduk dan poster, serta menjaga komunikasi yang baik dengan aparat keamanan.

Isu utama yang disuarakan antara lain reformasi DPR dan Polri, penolakan kekerasan aparat, serta perhatian serius terhadap nasib para guru. Petisi berisi tuntutan pun dibacakan dan diserahkan langsung kepada perwakilan legislatif daerah tanpa insiden berarti.

Di tengah massa yang mulai membubarkan diri secara tertib, hadir sosok Robert Hendra Sulu, S.H., advokat senior sekaligus perwakilan Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI) Banjarmasin. Dikenal sebagai pecinta seni, Robert membawa serta sebuah harmonika kecil yang ia mainkan usai aksi berakhir.

Nada-nada lembut dari alat musik tiup itu mengalun di trotoar, memberikan penutup simbolik bagi aksi yang berlangsung damai dan bermartabat.

“Demokrasi tak harus gaduh. Hari ini kita melihat bagaimana kritik bisa disampaikan dengan kepala dingin dan hati terbuka,” ujar Robert setelah memainkan lagu singkatnya.

Dalam keterangannya kepada media, Robert menyampaikan apresiasinya terhadap semangat mahasiswa yang ia nilai tidak hanya vokal, tetapi juga dewasa secara hukum dan etika. Ia menyebut aksi ini sebagai contoh nasional tentang bagaimana perubahan bisa diperjuangkan tanpa kekerasan.

Robert juga mengapresiasi pendekatan aparat keamanan di Kalimantan Selatan yang dinilainya sangat humanis.

“Tidak ada tekanan berlebihan. Aparat hadir sebagai pengayom, bukan penekan. Ini patut jadi role model bagi penanganan demonstrasi di daerah lain,” tegasnya.

Baca Juga  Polri dan Pers Bangun Sinergi Lewat Buka Puasa Bersama

Ia menambahkan bahwa keresahan yang melatari aksi tersebut merupakan akumulasi dari berbagai persoalan yang dirasakan masyarakat dalam beberapa waktu terakhir.

Namun, ia juga memuji respons cepat pemerintah pusat, khususnya Presiden Prabowo yang segera mengundang tokoh-tokoh nasional ke Istana untuk meredam ketegangan.

Meski mengapresiasi situasi kondusif, Robert mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi gejolak sosial. Ia mengutip peristiwa kelam tahun 1997 sebagai pelajaran penting agar stabilitas nasional tetap terjaga.

“Kedewasaan berdemokrasi seperti yang ditunjukkan hari ini harus terus dijaga dan ditumbuhkan,” tutupnya.

Aksi damai di Banjarmasin menjadi penanda bahwa kritik tajam terhadap pemerintah dan institusi negara tidak harus disampaikan secara kasar atau anarkis.

Demonstrasi ini menunjukkan bahwa mahasiswa tetap bisa bersuara lantang tanpa membakar apa pun, kecuali semangat perubahan yang bermartabat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *