MARTAPURA – Sebuah peristiwa tragis terjadi di Sungai Riam Kanan, Desa Bunglai, Kecamatan Aranio, ketika dua orang tenggelam dalam kegiatan memancing yang diwarnai oleh cuaca ekstrem, Sabtu (13/4/24).
Kronologi kejadian mengungkapkan bahwa kejadian bermula ketika sekelompok orang berkumpul untuk pergi memancing di waduk Riam Kanan. Pukul 03.00 Wita, setelah diatur melalui percakapan telepon antara Andi Perdana dan Putra, mereka bertemu di rumah Andi Perdana di Banjarmasin sebelum berangkat ke Desa Bunglai.
Setibanya di Desa Bunglai pada pukul 08.00 Wita, mereka bertemu dengan Yadi Setiawan, motoris klotok yang akan membawa mereka ke lokasi memancing.
Namun, pada pukul 15.00 Wita, ketika sedang asyik memancing, cuaca tiba-tiba berubah drastis dengan suara petir yang menggema.
Usaha pencegahan dengan melepas joran pancing tidak cukup saat suara petir kedua terdengar.
Heri terlihat tenggelam setelah sesuatu jatuh ke dalam air, memicu usaha penyelamatan yang berhasil menyelamatkan Heri dan Putra.
Namun, Mamat dan Solihin masih belum ditemukan hingga saat ini.
Kedua korban yang luka, Putra dan Heri, langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Idaman Banjarbaru untuk mendapatkan perawatan medis yang mendesak.
Kapolsek Aranio, Ipda Cucu Ariawan Supriyatin, beserta anggotanya, segera melakukan langkah-langkah penanganan pasca-kejadian, termasuk koordinasi dengan pihak terkait, pencatatan identitas korban dan saksi, pencarian korban, serta pembuatan laporan polisi.
Dalam proses penyelidikan, sejumlah barang bukti berhasil ditemukan di tempat kejadian.
Perkembangan terbaru menyatakan bahwa pada pukul 23.50 Wita, jasad korban S telah ditemukan.
Tim SAR yang dipimpin oleh Kapolsek Aranio, Ipda Cucu Ariawan Supriyatin, masih terus melakukan upaya pencarian terhadap jasad M.
Peristiwa tragis ini menunjukkan betapa pentingnya waspada terhadap kondisi alam yang tidak terduga ketika berada di luar ruangan. Cuaca ekstrem dengan hujan lebat, angin, dan petir.
