Hulu Sungai Utara – Proyek perbaikan jalan Amuntai-Tanjung di Desa Sungai Turak, Kecamatan Amuntai Utara, Kabupaten Hulu Sungai Utara, kini menjadi sorotan tajam setelah kerusakan parah yang terjadi. Jalan yang seharusnya diperbaiki malah semakin hancur dan tak bisa lagi dilalui warga.
Awalnya, jalan sepanjang 100 meter itu hanya mengalami kerusakan separuh, namun setelah proyek perbaikan dikerjakan, kondisi jalan justru semakin memprihatinkan.
Dalam waktu singkat, seluruh jalan runtuh lebih parah ke dalam, menyebabkan akses utama warga setempat terputus.
Genangan air dari Sungai Tabalong semakin memperburuk keadaan, membuat jalan tersebut semakin sulit untuk dilalui, bahkan nyaris tidak bisa digunakan sama sekali.
Kemarahan warga pun semakin memuncak. Mereka menilai proyek perbaikan ini dikerjakan secara sembarangan dan tidak sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah tertera dalam kontrak kerja.
“Ini jelas ada yang salah! Kami meminta aparat penegak hukum (APH) untuk segera memeriksa pelaksana proyek ini. Sudah jelas terlihat dari hasilnya, pekerjaan ini tidak sesuai spesifikasi,” ujar salah satu warga Kepada awak media, Rabu (25/12/24) yang kesal dengan kondisi jalan yang semakin parah.
Kondisi ini menambah kekecewaan warga terhadap proyek yang seharusnya memperbaiki kondisi infrastruktur, namun malah berujung pada kerusakan yang lebih parah.

Kecewa dengan sikap pemerintah yang terkesan diam, masyarakat mulai mendesak agar pihak berwenang segera turun tangan.
Mereka juga mendesak agar APH melakukan penyelidikan lebih dalam untuk mengungkap adanya dugaan kelalaian atau kesalahan dalam pelaksanaan proyek tersebut.
Meski keluhan warga terus menggema, hingga berita ini ditayangkan, pihak Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) dan pelaksana proyek masih memilih bungkam, tidak memberikan pernyataan atau tanggapan terkait kerusakan fatal yang terjadi. Hal ini semakin menambah ketidakpuasan warga yang merasa terabaikan.
Para warga yang terdampak berharap agar jalan tersebut segera diperbaiki dan bisa kembali dilalui dengan aman, tanpa rasa khawatir ambruk seperti saat ini.
“Kami hanya ingin jalan ini segera bisa dilalui lagi, tanpa khawatir ambruk!” tegas salah seorang warga yang terdampak langsung.
Proyek yang kini terbukti gagal total ini menjadi tamparan keras bagi pengawasan dan manajemen infrastruktur di daerah.
Jika masalah ini terus dibiarkan tanpa penanganan yang jelas, bukan hanya kenyamanan warga yang terganggu, tetapi juga akan merusak kepercayaan publik terhadap kemampuan pemerintah dalam mengelola proyek-proyek infrastruktur yang sangat vital bagi kehidupan sehari-hari.
Warga kini menanti respons nyata dari pihak berwenang, karena keadaan ini tidak bisa dibiarkan begitu saja.
Saat media ini mencoba menghubungi pihak BPJN melalui pesan WhatsApp pada Kamis (26/12/24), tidak ada tanggapan yang diterima.