SAKUTU: Berkat Tindakan Tegas, Jalan Nasional Kalsel Kini Bebas dari Truk Batubara

Anggota Polres Tabalong Polda Kalimantan Selatan saat mengamankan Jalan Nasional, Minggu Malam (20/4/25).

MARTAPURA – Jalan nasional di Kalimantan Selatan Khususnya di Banua Anam yang selama ini kerap dikeluhkan karena padat dan rusak akibat lalu lalang truk angkutan batubara, kini terasa lebih lengang dan tertib.

Dalam beberapa hari terakhir, kendaraan tambang itu nyaris tak terlihat lagi melintasi jalur utama. Apa yang terjadi?

Perubahan ini tak lepas dari audiensi penting yang berlangsung panas pada 17 April 2025 lalu.

LSM SAKUTU secara langsung menyampaikan keresahan warga kepada Gubernur Kalimantan Selatan, Kapolda Kalsel, dan Danrem 101/Antasari. Hasilnya: respon cepat dan tindakan tegas langsung diterapkan di lapangan.

Koordinator LSM SAKUTU, Aliansyah, menyatakan apresiasi tinggi kepada para pemangku kepentingan yang bergerak cepat.

Ia menyebut perintah Kapolda Kalsel untuk mengerahkan patroli di jalur rawan sebagai langkah yang patut dicontoh.

“Terima kasih kepada Kapolda Kalsel dan jajaran Polres Tabalong yang langsung turun tangan. Patroli di titik-titik rawan itu nyata terasa dampaknya bagi masyarakat. Ini bukan janji, tapi aksi!” tegas Aliansyah, Selasa (22/4/2025).

Ketua LSM SAKUTU, Aliansyah saat beraudensi dengan Gubernur Kalsel, Kapolda Kalsel dan Danrem 101/Antasari, Kamis (17/4/25).

Aliansyah menyebut kondisi jalan nasional kini jauh lebih aman, tertib, dan manusiawi.

Warga tak lagi dicekam oleh ancaman truk-truk raksasa bermuatan batu bara yang kerap menimbulkan kecelakaan dan kerusakan jalan.

Larangan melintas bagi truk batubara memang telah lama menjadi tuntutan masyarakat.

Jalan nasional sejatinya bukan untuk angkutan tambang berat, dan penggunaannya selama ini menyebabkan kerusakan serta mencemari lingkungan.

Kini, dengan dukungan penuh dari kepolisian, TNI, dan pemerintah daerah, masyarakat melihat secercah harapan.

Tak hanya jalan yang kembali normal, tapi juga bukti bahwa suara rakyat bisa membuahkan perubahan nyata.

“Semoga ini bukan sekadar angin lalu. Kami ingin penegakan aturan ini terus dijaga, jangan sampai kendor,” tambah Aliansyah.

Baca Juga  PT. IBT dan Warga Desa Gosong Panjang Bahas Solusi Hewan Ternak Masuk Area Proyek

Situasi ini menjadi titik balik penting bagi Kalimantan Selatan.

Ketika semua pihak bersinergi, perubahan yang semula dianggap mustahil kini benar-benar terjadi.

“Jangan beri celah lagi bagi pelanggaran. Ini saatnya aturan ditegakkan tanpa kompromi,” pungkas Aliansyah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *