Air Mancur Rp11 Miliar Padam, LSM Desak Usut Dugaan Pemborosan APBD

Beginilah kondisi air mancur Rp11 miliar di kawasan Jembatan Pasar Lama—terbengkalai, tak menyala, dan jauh dari kemegahan yang dijanjikan.

BANJARMASIN — Dulu dijanjikan sebagai ikon baru kota, kini hanya jadi tontonan miris. Air mancur megah di kawasan Jembatan Pasar Lama yang dibangun dengan anggaran fantastis Rp11 miliar dari APBD 2023 kini terbengkalai, tak lagi menyala, dan berubah menjadi simbol kekecewaan publik.

Fasilitas yang sempat dipromosikan pemerintah sebagai wajah modern Banjarmasin itu kini mati suri.

Tak ada gemerlap, tak ada daya tarik, hanya tumpukan logam tak terurus yang berdiri di tengah kota menanti nasib, atau mungkin dilupakan.

Kondisi ini memicu protes keras dari LSM Sahabat Anti Kecurangan Bersatu (Sekutu). Dalam aksi unjuk rasa di depan Ditreskrimsus Polda Kalimantan Selatan, Rabu (17/9/2025), Ketua LSM Sekutu, Aliansyah, melontarkan kritik tajam yang menyentil jantung pengelolaan pemerintahan kota.

“Air mancur ini bukan lagi kebanggaan, tapi jadi monumen pemborosan. Rp11 miliar uang rakyat habis untuk proyek yang tak jelas manfaatnya. Menyala sebentar, lalu padam selamanya,” tegas Aliansyah di tengah orasinya.

Aliansyah menuding bahwa proyek ini tak ubahnya “panggung pencitraan”, dibungkus narasi kemajuan namun kosong secara fungsi.

Ia bahkan menyebut istilah “tidak mangkrak” sebagai upaya menyamarkan fakta bahwa air mancur tersebut sudah lama tidak beroperasi.

“Kalau hidup sebentar lalu rusak, itu bukan keberhasilan. Itu kegagalan mahal yang dibayar oleh keringat rakyat,” ujarnya.

Menurutnya, masalah ini bukan cuma urusan teknis. Lebih dalam, ini soal bobroknya sistem manajemen proyek, lemahnya pengawasan, dan minimnya tanggung jawab dari pejabat terkait.

Ia mendesak aparat penegak hukum khususnya Ditreskrimsus untuk bertindak.

“Publik berhak tahu: siapa yang bermain di balik proyek ini? Siapa yang harus bertanggung jawab atas dana Rp11 miliar yang hilang tanpa hasil?” serunya.

Baca Juga  Dukung Swasembada Pangan, Wakapolres Kotabaru Pimpin Panen Raya Jagung di Pulau Laut Selatan

LSM Sekutu mengingatkan, jika tidak ada langkah tegas, maka proyek ini akan menjadi preseden buruk dan simbol rusaknya kepercayaan rakyat terhadap pemerintah daerah.

“APBD itu bukan uang main-main. Itu amanah. Dan rakyat tidak akan tinggal diam jika amanah itu dikhianati,” tutup Aliansyah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *