Banjarmasin – Beberapa koalisi aktivis Kalimantan Selatan kembali membuat gebrakan dengan menyambangi Kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kalimantan Selatan pada Senin (3/5/24).
Dalam kerumunan massa yang menggelar aksi tersebut, satu nama jadi sorotan, yaitu hadirnya si “Raja Demo” Aliansyah S.Pd.i, sekaligus Ketua KPK-APP Kalsel.
Aliansyah tidak hanya menjadi pusat perhatian karena sebutan si “Raja Demo” yang melekat pada dirinya tersebut, tetapi juga karena seruannya kepada Pejabat Baru Kepala Kejaksaan Tinggi Kalsel.
Ia menyerukan agar memberikan “kado” istimewa kepada masyarakat Kalimantan Selatan dengan menangkap para kepala pemerintahan yang diduga terlibat dalam praktik korupsi.
“Paktik korupsi di kalangan pejabat pemerintah daerah sudah menjadi rahasia umum,” tegas Aliansyah.
Aliansyah mengungkapkan bahwa pejabat yang berwenang diduga terlibat dalam meminta fee sebesar 15 hingga 18 persen dari setiap pelaksanaan proyek.
“Praktik tersebut menyebabkan kualitas hasil proyek jauh dari harapan”. Jelasnya
Aliansyah menyoroti pentingnya tindakan tegas dari Kajati yang baru dalam memerangi korupsi di Kalimantan Selatan.
Ia juga memperingatkan bahwa jika aparat penegak hukum di daerah tidak bertindak, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mungkin harus turun tangan.
“Sudah saatnya hukum ditegakkan tanpa pandang bulu. Masyarakat Kalimantan Selatan membutuhkan kepastian bahwa mereka dipimpin oleh pejabat yang bersih dan amanah,” tambahnya lagi.
Dengan julukan “si Raja Demo,” Aliansyah kembali menegaskan perannya sebagai pemimpin gerakan anti-korupsi di Kalimantan Selatan.
Keberaniannya untuk menyuarakan tuntutan kepada pihak berwenang menunjukkan dedikasinya dalam memperjuangkan keadilan bagi masyarakat.
