Pijarkalimantan.com, Kotabaru – Semangat peduli lingkungan kini semakin mengakar di dunia pendidikan. Salah satu buktinya datang dari SD Negeri Karang Payau, yang resmi menyandang predikat sebagai Sekolah Adiwiyata Tingkat Kabupaten Kotabaru Tahun 2024, Rabu (06/08/25).
Penghargaan ini diberikan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kotabaru sebagai bentuk apresiasi terhadap sekolah yang menunjukkan dedikasinya dalam menciptakan lingkungan belajar yang bersih, sehat, dan berkelanjutan.
“Ini bukan hanya soal penghargaan, tapi tentang membangun karakter siswa yang peduli terhadap bumi sejak dini,” ujar Ardani, S.Pd.SD, MM., Kepala SDN Karang Payau, dengan bangga.
SDN Karang Payau tidak hanya mengajarkan tentang lingkungan melalui teori di kelas. Mereka menjadikan pelestarian lingkungan sebagai bagian dari kebijakan sekolah, kurikulum, hingga budaya harian siswa dan guru. Dari memilah sampah, menanam pohon, hingga hemat listrik dan juga Air, semuanya dilakukan bersama.
“Guru-guru mulai menyadari bahwa pendidikan tak hanya soal nilai akademik. Nilai-nilai kehidupan, seperti tambah cinta lingkungan, juga harus diajarkan sejak dini,” Ardani.
Salah satu hal yang paling menarik adalah bagaimana siswa dilibatkan langsung dalam program Adiwiyata. Mereka bukan hanya penonton, tapi pelaku aktif.
“Kami suka kegiatan menanam pohon dan membersihkan taman sekolah. Jadi lebih seru daripada hanya belajar di kelas,” ujar salah satu siswa dengan senyum bangga.
Melalui pendekatan ini, siswa mengajar berpikir kritis, bekerja sama, bertanggung jawab, bahkan belajar menjadi pemimpin kecil di lingkungannya sendiri.
Proses meraih predikat Adiwiyata bukanlah hal yang mudah. SDN Karang Payau harus melalui serangkaian tahapan, mulai dari:
Pengajuan dan pembentukan Tim Adiwiyata
Kebijakan evaluasi dan kurikulum berbasis lingkungan
Pengelolaan fasilitas ramah lingkungan
Kegiatan siswa yang partisipatif dan berkelanjutan
Dukungan dari seluruh warga sekolah—guru, siswa, komite, hingga orang tua—menjadi kunci utama suksesnya program ini.
Penghargaan ini bukan akhir, melainkan awal dari komitmen jangka panjang. SDN Karang Payau berharap bisa menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain di Kotabaru dan sekitarnya.
“Kalau kita mulai dari hal kecil, seperti membuang sampah di tempatnya, dampaknya bisa besar. Bukan hanya untuk sekolah, tapi juga untuk masa depan bumi kita,” tutup Ardani.
Dengan semangat bersama, SDN Karang Payau membuktikan bahwa mencintai lingkungan tidak membutuhkan kata-kata besar—cukup dimulai dari tindakan nyata, setiap hari, dari sekolah tercinta.
Sementara itu, Kepala Desa Karang Payau, Arbani, SAP, menyatakan bahwa sudah sewajarnya SD Karang Payau mendapatkan penghargaan, karena kepala sekolahnya,Bapak Ardani, benar-benar mencintai lingkungan yang bersih dan tertata rapi, terutama dalam hal penataan pekarangan sekolah.
“Kami dari pihak pemerintah desa (Pemdes) sangat mendukung hal ini karena terlihat jelas perubahan lingkungan sekolah yang sebelumnya penuh sampah kini menjadi bersih dan indah. Kami pun bersinergi dengan pihak sekolah dalam menerapkan cinta terhadap lingkungan yang bersih,” ujar Arbani.
Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa Pemdes juga berencana menyediakan kantong-kantong tempat penampungan sampah sementara. Tujuannya agar sampah dapat dikumpulkan di tempat yang sudah disediakan sebelum dibuang ke tempat pembuangan akhir.
“Kami juga berencana menempatkan kantong-kantong sampah di setiap RT, agar sampah di lingkungan masyarakat dapat dibuang pada tempat yang telah ditentukan,” tambahnya.