Banjarbaru Luncurkan TV Pembelajaran Pertama di Kalimantan Selatan untuk Tingkatkan Kualitas Pendidikan

oplus_18

Banjarbaru – Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan menghadirkan inovasi dalam metode pembelajaran, Pemerintah Kota Banjarbaru melalui Dinas Pendidikan telah meluncurkan program TV pembelajaran.

Program ini merupakan yang pertama di Kalimantan Selatan dan ditargetkan untuk diterapkan secara luas di semua sekolah pada tahun 2025.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru, Dedy Sutoyo, S.STP., MM, Saat ditemui diruang kerjanya, Kamis (31/10/24). mengungkapkan bahwa keberadaan TV di ruang kelas diharapkan dapat membantu para guru dalam menyampaikan materi pembelajaran secara lebih efektif.

“Kami ingin mengintegrasikan pembelajaran berbasis video visual agar siswa tidak hanya belajar melalui pendengaran, tetapi juga mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam dengan cara visual yang menarik,” jelas Dedy.

Dedy menambahkan bahwa saat ini banyak guru di Banjarbaru yang telah beradaptasi dengan pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

Namun, untuk mendukung metode ini, keberadaan sarana seperti TV pembelajaran sangatlah krusial.

“Kami akan memasukkan media TV pembelajaran untuk tingkat SD dan SMP, sehingga semua siswa dapat merasakan manfaatnya,” katanya.

Pada tahun 2024, Dinas Pendidikan telah mengeluarkan instruksi kepada semua sekolah, terutama yang menerapkan kurikulum Cambridge Assessment International Education (CAIE), untuk memanfaatkan Dana BOS dalam pengadaan unit TV pembelajaran.

“Kami mendorong sekolah-sekolah untuk segera melakukan pembelian. Penggunaan media visual dalam pembelajaran bahasa Inggris, misalnya, akan sangat menarik bagi siswa,” tambah Dedy.

Meskipun demikian, Dedy mengakui bahwa banyak sekolah menghadapi tantangan dalam pengadaan TV pembelajaran akibat keterbatasan anggaran.

“Bagi sekolah-sekolah yang memiliki dana BOS terbatas, mereka hanya bisa membeli satu unit TV pembelajaran. Oleh karena itu, kami berencana untuk memberikan dukungan penuh pada tahun 2025, agar setiap kelas dapat memiliki TV pembelajaran,” ujarnya.

Baca Juga  Pemkab Kotabaru Peringati Harjad ke-75, Bupati Ajak Seluruh Elemen Bersatu Membangun Daerah

Saat ini, sebanyak 50 sekolah di Banjarbaru telah menerapkan metode pembelajaran video visual, yang terafiliasi dengan program Sekolah Berbasis Bahasa Inggris (SBI).

Dedy menekankan, “Kami mewajibkan mereka untuk menggunakan Dana BOS dalam pembelian TV pembelajaran. Hal ini sangat penting agar pengajaran bahasa Inggris dengan metode Cambridge dapat dilaksanakan secara efektif.”

Para guru di Banjarbaru juga telah beradaptasi dengan metode pembelajaran berbasis teknologi, termasuk pemanfaatan platform digital seperti Google.

“Guru-guru kami sudah familiar dengan berbagai metode modern, dan kami terus mendorong mereka untuk mengembangkan keterampilan dalam menggunakan teknologi dalam pengajaran,” tambah Dedy.

Pengukuran kualitas pendidikan di Banjarbaru dilakukan melalui rapor pendidikan yang diperoleh dari Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) dan survei bimbingan belajar.

Deddy mengungkapkan rasa syukurnya karena pada tahun lalu, Banjarbaru mencatatkan hasil tertinggi di Kalimantan Selatan.

“Kami berharap dengan adanya TV pembelajaran ini, kualitas pendidikan di Banjarbaru dapat terus meningkat dan siswa kami siap menghadapi tantangan di masa depan,” tutupnya.

Dengan langkah strategis ini, Pemerintah Kota Banjarbaru berharap dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih inovatif dan menarik bagi siswa, serta mendukung para guru dalam proses pengajaran mereka.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *