Pijarkalimantan.com Kotabaru,- Kalsel – Ketua Badan Pengawas Penyelidikan dan Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (BP3K-RI) Kalimantan Selatan, Muslim Ma’in, melakukan pemantauan terhadap dua proyek jalan yang sedang berlangsung di Kecamatan Pulau Laut Utara, Kotabaru, pada Jumat (24/01/2025).
Proyek-proyek tersebut adalah Jalan Mandin-Gunung Ulin dan Jalan Gunung Ulin-Gunung Sari, dengan nilai total mencapai Rp8 miliar.
Muslim Ma’in mencurigai adanya penyimpangan atau pelanggaran terkait pelaksanaan kedua proyek tersebut.
Proyek Jalan Mandin-Gunung Ulin, yang bernilai sekitar Rp1 miliar, dan Proyek Jalan Gunung Ulin-Gunung Sari senilai Rp7 miliar, keduanya dikerjakan oleh perusahaan yang sama, yaitu CV. F Dua Bersaudara.
Hal ini menimbulkan kecurigaan terkait dugaan pelanggaran terkait prinsip transparansi dan persaingan sehat dalam pengadaan proyek.
“Meski kedua proyek ini berada di lokasi yang berbeda, keduanya dikerjakan oleh perusahaan yang sama. Ini bisa berpotensi menimbulkan penyimpangan dalam hal pengelolaan dan kualitas pekerjaan,” ujar Muslim Ma’in.
Muslim menambahkan bahwa pihaknya akan segera melaporkan temuan tersebut untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut.
Dia juga menekankan pentingnya pengawasan ketat terhadap setiap proyek infrastruktur untuk memastikan tidak ada penyalahgunaan anggaran negara dan agar pembangunan dapat berjalan sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Sementara itu, BP3K-RI Kalimantan Selatan berkomitmen untuk terus memantau dan mengawasi jalannya proyek-proyek pemerintah di wilayah tersebut guna mencegah adanya korupsi dan penyimpangan lainnya.
“Penyimpangan dalam proyek infrastruktur dapat merugikan masyarakat dan negara. Kami akan melakukan investigasi lebih mendalam dan melaporkan hasilnya kepada pihak berwenang,” tegasnya.
