BANJARMASIN – Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Banjarmasin saat ini menangani berbagai perkara pidana yang sebagian besar merupakan limpahan dari penyidik kepolisian.
Kasus yang mendominasi adalah narkotika, perlindungan anak, serta kasus-kasus kekerasan, termasuk KDRT dan pencurian.
Dalam keterangannya pada Selasa (18/2/2025), Kepala Seksi Tindak Pidana Umum (Kasi Pidum) Kejari Banjarmasin, Habibi, SH., menyebutkan bahwa perkara narkotika dan perlindungan anak menjadi perhatian utama pihaknya.
“Kasus narkotika dan perlindungan anak saat ini menjadi perkara yang paling banyak kami tangani,” jelasnya.
Habibi juga menambahkan bahwa selain dua kasus tersebut, pihaknya juga menangani perkara kepemilikan senjata tajam (sajam) serta pencurian yang kerap terjadi di wilayah tersebut.
Ia menegaskan bahwa menanggulangi masalah kriminalitas membutuhkan kerjasama antara aparat penegak hukum dan masyarakat, terutama orang tua yang memiliki peran besar dalam menjaga anak-anak mereka.
“Salah satu faktor penting yang sering terabaikan adalah pengawasan orang tua terhadap anak-anak mereka. Banyak tindakan kriminal, terutama yang melibatkan remaja, berakar dari kurangnya perhatian orang tua,” ujar Habibi.
Menurut Habibi, masa remaja adalah periode yang sangat penting karena remaja sering kali mengalami perubahan fisik dan emosional yang drastis.
Jika tidak diawasi dengan baik, mereka rentan terlibat dalam tindak kriminal.
“Terkadang, kurangnya pengawasan dalam menggunakan media sosial bisa memicu remaja untuk mengakses konten yang tidak pantas dan berujung pada perilaku kriminal,” jelasnya.
Contoh yang disampaikan Habibi adalah beberapa kasus pemerkosaan yang belakangan terjadi, yang diduga dipicu oleh penyalahgunaan media sosial oleh remaja.
“Rasa ingin tahu yang tinggi membuat remaja mengakses konten-konten berbahaya di internet, yang akhirnya mendorong mereka untuk melakukan tindakan yang melanggar hukum,” papar Habibi.
Habibi pun mengajak orang tua untuk lebih aktif dalam membangun komunikasi dengan anak-anak mereka.
Ia menekankan bahwa orang tua harus memperhatika²kan dukungan emosional, dan memastikan anak merasa dihargai.
Dengan demikian, anak akan lebih terbuka dan dapat terhindar dari pengaruh negatif yang bisa mengarah pada kriminalitas.
“Kunci dari pencegahan kriminalitas di kalangan remaja terletak pada peran serta orang tua. Jika orang tua dapat membimbing dan mendidik anak dengan baik, maka angka kriminalitas remaja yang terus meningkat dapat dikurangi,” pungkas Habibi.