Hulu Sungai Selatan – Dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-78, Polres Hulu Sungai Selatan (HSS) menggelar serangkaian kegiatan meriah. Salah satu kegiatan utama yang diselenggarakan adalah Lomba Balogo LiMaPi Cup yang diadakan di Lapangan Mapolda setempat.
Acara yang berlangsung meriah ini dibuka secara resmi oleh Kapolres HSS, AKBP Leo Martin Pasaribu, S.I.K., M.H., M. Tr. Opsla, yang didampingi oleh Forkopimda Kabupaten HSS.
Lomba Balogo, yang merupakan permainan tradisional masyarakat Banjar, menjadi daya tarik utama acara ini.
Menggunakan panapak (stik kayu) dan tempurung kelapa sebagai alat utamanya, permainan ini tidak hanya digemari oleh berbagai kalangan usia tetapi juga dianggap sebagai warisan budaya yang patut dilestarikan.
Selain Lomba Balogo, Polres HSS juga menggelar berbagai perlombaan lain seperti sepak bola, tenis, dan jalan santai.
Acara ini tidak hanya menawarkan hiburan semata, tetapi juga memberikan kesempatan bagi peserta dan pengunjung untuk memenangkan door prize menarik.
Dalam sambutannya, Kapolres HSS, AKBP Leo Martin Pasaribu, S.I.K., M.H., M. Tr. Opsla, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mempererat hubungan antara Polri dan masyarakat.
“Kami berharap melalui kegiatan ini dapat lebih mendekatkan Polri dengan masyarakat serta melestarikan budaya tradisional Banjar yang merupakan bagian dari kekayaan budaya bangsa,” ujarnya.
Lomba Balogo LiMaPi Cup mendapat sambutan yang hangat dari masyarakat. Ribuan warga datang untuk ikut serta dalam lomba maupun sekadar menonton pertandingan yang penuh dengan semangat persaingan.
Acara berlangsung dengan sukses, dipenuhi oleh keceriaan dan antusiasme yang tinggi dari para peserta dan penonton.
Balogo sendiri adalah permainan tradisional yang mempertemukan keahlian dan strategi. Dengan menggunakan stik kayu untuk memukul tempurung kelapa yang menjadi “logo”, pemain harus mendorong logo lawan agar meluncur dan merobohkan logo pihak lawan.
Bentuk logo yang bervariasi seperti segitiga, layang-layang, daun, dan bundar menambah keseruan dalam permainan ini.
Dengan demikian, kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi semata, tetapi juga sebagai wujud nyata dari upaya memperkokoh persatuan dan kesatuan antara Polri dengan masyarakat, serta sebagai sarana untuk melestarikan budaya tradisional yang kaya akan makna dan nilai-nilai luhur