Banjarmasin – Kerusakan parah yang terjadi di ruas jalan Amuntai-Tanjung, tepatnya di Desa Sungai Turak, Kecamatan Amuntai Utara, Kalimantan Selatan, kini menjadi perhatian serius.
Jalan yang menghubungkan Desa Sungai Turak dengan Kota Amuntai ini mengalami longsoran tanah yang mengganggu akses transportasi warga, dan kondisi ini telah memunculkan keluhan dari masyarakat setempat.
Menanggapi hal tersebut, Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Selatan segera merencanakan perbaikan jalan tersebut.
Kepala BPJN Kalimantan Selatan, melalui Kepala Pelaksana Proyek Konstruksi (PPK) 2.3 Gusti Ngurah Made Wiratama, ST.MM, menjelaskan bahwa perbaikan jalan ini sangat penting mengingat vitalnya akses tersebut bagi mobilitas warga.
“Jalan ini memiliki peranan yang sangat penting bagi kehidupan sehari-hari masyarakat. Longsor yang terjadi telah mengganggu transportasi dan mempengaruhi kegiatan ekonomi serta sosial. Oleh karena itu, kami menjadikan perbaikan jalan ini sebagai prioritas utama,” ujar Gusti, Senin (10/03/25).
Proyek perbaikan jalan ini kini sedang dalam tahap perencanaan dengan menggunakan sistem E-Catalog untuk mempercepat proses pengadaan barang dan jasa.
Gusti juga memastikan bahwa anggaran untuk proyek ini telah tersedia dalam DIPA 2025, dan pengadaan akan dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pelaksanaan proyek ini direncanakan akan dimulai pada April 2025.
Sebagai langkah antisipasi terhadap potensi longsor, BPJN Kalimantan Selatan memilih metode konstruksi Pile Slab dengan tiang pancang baja untuk memperkuat daya tahan jalan. Metode ini dianggap lebih efisien dalam mengurangi risiko kerusakan jalan akibat bencana alam.
Selama masa pengerjaan, BPJN bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Utara untuk menyiapkan jalur alternatif bagi kendaraan roda dua, roda empat, hingga truk.
Hal ini bertujuan untuk memastikan kelancaran transportasi masyarakat selama proyek berlangsung.
“Selama pengerjaan, kami akan menyiapkan jalur alternatif yang bisa digunakan oleh kendaraan, sehingga akses tetap terjaga dan tidak mengganggu aktivitas masyarakat,” kata Gusti.
Perbaikan jalan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kondisi infrastruktur, tetapi juga mendukung kelancaran mobilitas warga dan aktivitas ekonomi di wilayah tersebut.
BPJN Kalimantan Selatan berkomitmen untuk menyelesaikan proyek tepat waktu dan melibatkan semua pihak terkait demi tercapainya hasil yang maksimal.