Hulu Sungai Utara, – Hujan intensitas tinggi yang mengguyur beberapa hari terakhir membuat kondisi Jalan Sungai Turak, yang menghubungkan Kabupaten Amuntai dengan Kabupaten Tabalong dan Provinsi Kalimantan Tengah, semakin memburuk dan berbahaya bagi pengguna jalan.
Jalan yang sudah lama dikenal rusak parah kini makin sulit dilalui.
Kendaraan roda dua maupun roda empat terpaksa menantang kondisi jalan yang berlubang dan tergenang air.
Banyak pengguna jalan yang merasa khawatir dengan keselamatan mereka setiap kali melintas.
Salah satunya Tertansa Muhammad, seorang warga Amuntai yang sehari-hari melintasi jalan tersebut. Saat dimintai keterangan oleh awak media pada Sabtu pagi (8/03/2025), Tertansa mengungkapkan kekesalannya.
“Sebagai pengguna jalan, saya sadar ada risiko kecelakaan setiap kali melewati jalan ini. Tapi, ini satu-satunya akses terpendek untuk ke Tabalong dan Kalteng. Kami sudah bosan dengan janji-janji perbaikan yang tidak kunjung datang,” ujar Tertansa dengan nada kesal.
Warga setempat mengungkapkan kekhawatiran yang sama. Meski menyadari ada risiko, mereka terpaksa menggunakan jalan ini karena tidak ada pilihan lain.
Namun, kondisi jalan yang semakin parah membuat perjalanan menjadi sangat berbahaya.
Tertansa menambahkan, masyarakat sudah tidak lagi percaya dengan janji-janji perbaikan yang selalu terdengar.
“Sudah bulan Maret 2025, jalan ini masih saja seperti ini. Bahkan, semakin rawan untuk digunakan. Keamanan pengguna jalan benar-benar terancam,” lanjutnya.
Dengan kondisi jalan yang semakin buruk, Tertansa meminta agar pihak Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Selatan segera mengambil tindakan konkret untuk mengurangi risiko kecelakaan.
“Kami berharap ada langkah pengamanan sementara untuk melindungi pengguna jalan, setidaknya sampai proyek perbaikan jalan selesai,” tegasnya.
Warga Amuntai berharap agar pemerintah daerah dan BPJN tidak hanya mengandalkan janji-janji kosong, tetapi segera memberikan solusi nyata untuk keselamatan pengguna jalan.
Jika tidak segera ditangani, banyak pihak yang khawatir kecelakaan bisa terjadi kapan saja di Jalan Sungai Turak yang semakin rusak.