HULU SUNGAI SELATAN – Bencana alam puting beliung yang melanda wilayah Kabupaten Hulu Sungai Selatan beberapa hari lalu mengakibatkan kerusakan pada atap bangunan SMPN 1 Daha Barat.
Menanggapi hal tersebut, Dinas Pendidikan Kabupaten Hulu Sungai Selatan segera bergerak cepat untuk memastikan proses pemulihan dan kelancaran kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Akhmad Supian, S.Pd., bersama Kabid SMP, Ismet Enoni, S.Ag., M.Pd., melakukan kunjungan ke SMPN 1 Daha Barat pada hari ketiga pasca-bencana, Senin (10/5/25).
Kunjungan tersebut bertujuan untuk melihat langsung kondisi kerusakan dan melakukan upaya percepatan tanggap bencana sebagai bagian dari mitigasi pasca-puting beliung.
Dalam kunjungannya, Akhmad Supian memastikan bahwa proses perbaikan atap yang rusak dapat diselesaikan dalam waktu 1-2 hari ke depan.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga kelancaran kegiatan belajar mengajar di SMPN 1 Daha Barat.
“Kami akan pastikan atap segera terpasang kembali dan kegiatan belajar mengajar bisa berjalan normal secepatnya,” ujar Akhmad Supian.
Sebelumnya, tim dari Dinas Pendidikan bersama Kabid Pendidikan SMP telah melakukan survei pada hari kedua setelah bencana untuk menganalisis kerusakan yang terjadi.
“Kolaborasi antara tim dan pihak sekolah sangat penting dalam penanganan bencana ini. Semakin cepat penanganan, semakin baik untuk pemulihan kondisi sekolah,” tambah Ismet Enoni, S.Ag., M.Pd., Kabid SMP Dinas Pendidikan Hulu Sungai Selatan.
Ismet Enoni juga menambahkan, Kami berkomitmen untuk selalu sigap dalam menghadapi bencana seperti ini.
Selain itu, kami juga memastikan bahwa setiap langkah yang diambil sesuai dengan protokol tanggap bencana yang sudah disusun, agar tidak ada lagi hambatan bagi siswa dan guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.”
Dengan adanya upaya cepat tanggap ini, diharapkan siswa dan tenaga pendidik di SMPN 1 Daha Barat dapat segera melanjutkan kegiatan belajar mengajar tanpa kendala, meskipun kondisi bencana sempat mengganggu aktivitas sehari-hari di sekolah tersebut.
