BANJARMASIN – Langkah strategis untuk melestarikan budaya dan nilai-nilai adat Banjar kembali diperkuat melalui pembentukan Dewan Adat Banjar (DAB) yang kini resmi berdiri di Kalimantan.
Organisasi ini hadir sebagai wadah pemersatu berbagai organisasi masyarakat (ormas) yang berakar dari budaya Banjar, baik di Kalimantan Selatan maupun secara umum di seluruh Kalimantan.
Menyusul pembentukan di tingkat pusat, inisiasi pembentukan Dewan Adat Banjar Daerah (DPD) atau Markas Daerah (Mada) DAB Kabupaten Tanah Bumbu pun mulai digulirkan.
Kabar baik ini disambut antusias oleh para tokoh adat, tokoh masyarakat, serta jajaran pemerintah daerah, termasuk Wakil Bupati Tanah Bumbu, H Bahsanudin S.Sos.,M.AP.
Silaturahmi sekaligus pertemuan awal penyusunan struktur Mada DAB Tanbu digelar pada Jumat (11/4/2025) di Rumah Makan Rona Nona, Duta Mall Banjarmasin.
Hadir dalam kesempatan tersebut Sekretaris Jenderal DAB, Farid Ridhaan, SE, bersama jajaran pengurus DAB pusat dan Wakil Bupati Tanah Bumbu.
Wakil Bupati H Bahsanudin dalam sambutannya menyatakan dukungannya terhadap pembentukan Dewan Adat Banjar di Tanah Bumbu.

“Kami sangat menyambut baik pembentukan Mada DAB Tanbu. Ini adalah upaya nyata untuk menjaga dan menghidupkan kembali nilai-nilai luhur adat Banjar, yang sejalan dengan visi pembangunan daerah,” ujar Bahsanudin.
Sementara itu, Sekjen DAB Farid Ridhaan menjelaskan bahwa pembentukan DPD di berbagai kabupaten/kota merupakan langkah lanjutan dari pendirian DAB pusat.
Farid menegaskan, DAB tidak hanya berfungsi sebagai pelindung budaya, tetapi juga sebagai fasilitator dalam membangun sinergi antara masyarakat adat dan pemerintah.
“Tanah Bumbu memiliki peran penting dalam sejarah dan perkembangan budaya Banjar. Maka dari itu, pembentukan Mada DAB Tanbu menjadi salah satu prioritas kami. Kepengurusan akan segera dibentuk dan dalam waktu dekat akan kami kukuhkan secara resmi,” jelasnya.
Dalam silaturahmi tersebut juga dibahas penyusunan struktur organisasi, penjaringan tokoh adat lokal, serta program-program kerja yang mencakup pelestarian budaya, pendidikan adat, hingga pemberdayaan masyarakat berbasis kearifan lokal.
DAB diharapkan menjadi rumah besar bagi seluruh masyarakat Banjar, sekaligus menjadi jembatan antar generasi dalam mewariskan nilai adat dan tradisi kepada generasi muda.