MARTAPURA, 5 Mei 2025 – Memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025, Dinas Pendidikan Kabupaten Banjar menyelenggarakan Pameran Karya dari satuan pendidikan nonformal, yaitu Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) se-Kabupaten Banjar. Kegiatan ini digelar selama dua hari, 5–6 Mei 2025, di halaman Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Banjar.
Pameran ini menjadi ajang untuk menunjukkan hasil pembelajaran dan kreativitas para warga belajar di jalur pendidikan nonformal.
Berbagai produk yang dipamerkan meliputi kerajinan tangan, produk kreatif rumah tangga, teknologi tepat guna, hingga keterampilan praktis lainnya yang merupakan hasil dari proses pendidikan berbasis kemandirian dan keterampilan hidup.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banjar, Liana Penny, S.T., M.S., menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata semangat pendidikan sepanjang hayat.
“Pendidikan nonformal memegang peran penting dalam membangun kualitas sumber daya manusia. Melalui pameran ini, kami ingin menunjukkan bahwa pendidikan bisa dinikmati siapa saja, kapan saja, dan di mana saja,” ujar Liana.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa pendidikan kesetaraan yang diselenggarakan oleh SKB dan PKBM membuka peluang luas bagi masyarakat untuk memperoleh ijazah Paket A (setara SD), Paket B (setara SMP), dan Paket C (setara SMA).
.Program ini dirancang khusus bagi masyarakat yang memiliki keterbatasan waktu maupun biaya, termasuk mereka yang menempuh pendidikan Diniyah.
Dengan waktu pembelajaran yang fleksibel, pendidikan kesetaraan dapat diakses oleh berbagai kalangan, baik usia sekolah maupun dewasa di atas 18 tahun.
“Semoga dengan kegiatan ini, menjadi syiar bagi masyarakat Kabupaten Banjar untuk lebih mengenal pendidikan kesetaraan dan termotivasi untuk bergabung. Ini adalah bentuk nyata komitmen kita membangun pendidikan yang inklusif dan berkelanjutan,” pungkasnya.
Pameran ini juga menjadi ruang apresiasi terhadap upaya satuan pendidikan nonformal dalam memberdayakan masyarakat melalui pendidikan yang relevan dengan kebutuhan lokal, sekaligus menguatkan kesadaran bahwa belajar tidak mengenal batas usia.