Banjar, – Polres Banjar saat ini tengah melakukan upaya pencegahan dan penyelidikan lebih lanjut terkait adanya keluhan masyarakat terkait kenaikan harga gas elpiji 3 kilogram.
Kasat Reskrim Polres Banjar, Iptu. Bara Pratama Maha Putra, melalui Kanit Tipidter, Ipda. Fakhri Safrizal, menyampaikan bahwa banyaknya keluhan masyarakat terkait lonjakan harga gas elpiji menjadi perhatian serius pihak kepolisian.
“Kami telah menerima banyak keluhan dari masyarakat terkait tiba-tiba melonjaknya harga gas elpiji,” ungkapnya kepada awak media di ruang kerjanya, Selasa (11/5/24).
Polres Banjar sedang melakukan pengecekan terhadap kemungkinan kendala yang ada di agen maupun kemacetan di pangkalan yang bisa menjadi faktor penyebab kenaikan harga gas elpiji.
“Kami terus menelusuri lebih lanjut, apakah ada kecurangan dari oknum di pangkalan maupun agen,” tambahnya.
Hasil sementara dari penyelidikan di lapangan menunjukkan bahwa pengiriman gas elpiji oleh agen dan pangkalan masih sesuai dengan kuota yang berlaku.
Polres Banjar juga memberikan himbauan kepada agen dan pangkalan untuk tidak menjual gas elpiji di atas harga eceran tertinggi (HET) sesuai dengan aturan yang ditetapkan pemerintah.
Ipda. Fakhri juga menegaskan bahwa pihaknya akan bertindak tegas terhadap agen dan pangkalan yang terbukti menjual gas elpiji di atas HET.
“Bagi yang melanggar, akan kami tindak sesuai hukum yang berlaku,” tegasnya.
Fakhri juga menghimbau kepada pengusaha pangkalan dan agen untuk mematuhi peraturan dan tidak mengambil keuntungan dengan menaikkan harga gas elpiji secara sepihak.
“Kami juga menghimbau masyarakat untuk membeli gas elpiji di pangkalan resmi yang telah ditentukan. Hindari membeli di kios-kios, karena HET hanya berlaku di pangkalan,” tambahnya.
“Polres Banjar terus berupaya untuk memastikan ketersediaan gas elpiji dengan harga yang terjangkau bagi masyarakat. Kami bekerja sama dengan instansi terkait, dan akan mencegah penimbunan serta menindak tegas para pelanggar,” pungkasnya.
