Barabai, – Pembangunan Instalasi Gawat Darurat (IGD) Terpadu RSUD H Damanhuri Barabai di Hulu Sungai Tengah (HST) menunjukkan kemajuan yang signifikan.
Saat ini, progres pembangunan telah mencapai 30 persen.
Hal ini disampaikan oleh Direktur RSUD, dr. Nanda Sujud Andi Yudha Utama, yang menjelaskan bahwa pencapaian ini didasarkan pada kemajuan struktur dan arsitektur bangunan yang telah direalisasikan.
Pembangunan IGD ini memasuki tahap kedua, dengan fokus pada penyelesaian berbagai elemen penting.
Menurut Nanda, kemajuan yang dicapai saat ini akan meningkat secara signifikan setelah sistem mechanical, electrical, dan plumbing (MEP) terpasang.
“MEP mencakup instalasi listrik, air, gas medis, dan sistem vakum, yang sudah tersedia dan siap untuk dipasang,” ungkapnya.
Ia memperkirakan bahwa setelah pemasangan MEP, progres pembangunan dapat melonjak menjadi 70 persen.
Nanda juga menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak terkait dalam pembangunan ini.
“Semua pihak memiliki peran dalam keberhasilan proyek ini, termasuk Inspektorat, Dinas PUPR, dan Dinas Kesehatan,” tambahnya.
Dengan dukungan dan kerjasama yang solid, Nanda optimis bahwa proyek ini akan selesai sesuai jadwal.
Proyek IGD Terpadu ini diharapkan dapat beroperasi di awal 2025. Gedung ini dirancang berlantai lima dan akan dilengkapi dengan empat unit lift.
“Lift ini penting untuk memudahkan akses, terutama bagi pasien. Dua lift khusus untuk pasien dan dua lainnya untuk pengunjung,” jelas Nanda.
Dalam hal pengawasan, pembangunan IGD Terpadu diawasi langsung oleh Kejaksaan Negeri Hulu Sungai Tengah untuk memastikan pelaksanaan proyek berjalan sesuai ketentuan.
Proyek ini memiliki nilai kontrak sebesar Rp 98,9 miliar dengan waktu pelaksanaan selama 240 hari kalender.
Kontraktor pelaksana adalah PT Cipta Vera Mandiri, sementara konsultan berasal dari KSO PT Andrea Cipta Konsultan dan PT Dira Bina Nusa.
Dengan berbagai upaya dan perhatian yang diberikan, diharapkan IGD Terpadu RSUD H Damanhuri Barabai dapat memberikan layanan kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat, serta memenuhi kebutuhan darurat medis di wilayah tersebut(*)
