Hulu Sungai Utara (HSU) – Proyek pembangunan jalan penghubung antara Teluk Baru dan Cingkareng yang dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Hulu Sungai Utara menghadapi sejumlah permasalahan meskipun telah mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp 4 miliar dari APBD 2024.
Jalan yang telah selesai dibangun ini, meskipun memberikan kemudahan bagi masyarakat, masih menunjukkan berbagai kerusakan yang mengganggu kelancaran lalu lintas.
Beberapa titik jalan mengalami kerusakan berupa lubang-lubang yang dapat membahayakan pengguna jalan, terutama saat hujan turun yang menyebabkan genangan air di beberapa bagian jalan.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR HSU, saat dihubungi pada Selasa (7/1/2025), menjelaskan bahwa pekerjaan yang dilakukan pada tahun anggaran 2024 sudah sesuai dengan kontrak yang disepakati.
Namun, ia mengakui bahwa proyek tersebut belum sepenuhnya tuntas, terutama pada jalur penghubung yang dimaksud. Menurutnya, keterbatasan anggaran menjadi faktor utama mengapa perbaikan jalan tersebut belum maksimal.
“Pekerjaan untuk tahun anggaran 2024 sudah sesuai dengan kontrak, namun pengerjaan jalur tersebut belum tuntas karena keterbatasan anggaran. Kami laksanakan perbaikan semampu anggaran kami,” ujarnya.
Ia menambahkan, meskipun kondisi jalan belum sepenuhnya sesuai harapan, pihaknya berkomitmen untuk segera melakukan perbaikan pada tahun 2025.
“Mudah-mudahan anggaran tahun 2025 bisa menuntaskan pekerjaan ini, dan memberikan jalan yang lebih baik serta aman bagi pengguna,” ungkapnya.
Dinas PUPR HSU juga berjanji akan melakukan evaluasi terhadap proyek ini untuk memastikan bahwa kualitas pekerjaan sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Pihaknya berharap bahwa perbaikan yang dilakukan nantinya dapat mengatasi permasalahan yang dirasakan oleh masyarakat, serta memastikan jalan tersebut dapat berfungsi dengan optimal.
Masyarakat sekitar sangat mengharapkan agar perbaikan jalan ini segera dilakukan, mengingat jalan tersebut merupakan jalur vital yang digunakan untuk berbagai aktivitas sehari-hari, seperti distribusi barang, transportasi publik, dan mobilitas masyarakat.
Kondisi jalan yang rusak dan sering tergenang air, menurut warga, mengganggu kelancaran transportasi dan berdampak pada kegiatan ekonomi masyarakat.
Dengan adanya janji perbaikan dari Dinas PUPR, diharapkan jalan penghubung ini bisa segera diperbaiki dan memberikan manfaat jangka panjang bagi warga Hulu Sungai Utara.
Masyarakat juga berharap agar pemerintah lebih cermat dalam merencanakan dan mengawasi proyek infrastruktur, agar anggaran yang dikeluarkan dapat dimanfaatkan secara optimal dan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat setempat.