(Muslim Ma’in) – Dalam kehidupan yang singkat ini, pesan untuk tidak menjauhi saudara kandung menjadi semakin relevan, terutama di bulan suci Ramadan.
Sebuah panggilan untuk saling mencintai, berkumpul, dan memanfaatkan waktu sebaik mungkin terdengar jelas bagi kita semua.
Meskipun ikatan antara adik dan kakak terkadang mengalami pasang surut, baik buruknya, miskin atau kaya, saudara tetaplah aset berharga.
Pesan ini menjadi semakin mendalam ketika menyadari bahwa suatu saat kita akan butuh mereka, terlepas dari kondisi hidup yang kita hadapi.
Bulan Ramadan, dengan segala keberkahan dan kekhususan, memberikan kesempatan emas untuk mempererat tali persaudaraan.
Saatnya memahami bahwa dalam ikatan sedarah tidak ada istilah putus.
Kita diajak untuk merajut hubungan yang erat, tanpa melihat perbedaan dan kesalahan di masa lalu.
Dalam merayakan bulan suci Ramadan, mari membangun makna persaudaraan yang sesungguhnya.
Kebersamaan yang kita bangun bukan hanya untuk kehidupan dunia, tapi juga sebagai investasi untuk kehidupan akhirat.
Dalam pandangan yang lebih luas, kita diingatkan bahwa ada sosok yang mendambakan anak-anaknya tetap akur, bukan hanya di dunia, tetapi juga di kehidupan setelahnya.
Momentum Ramadan menjadi panggilan untuk merenung, memaafkan, dan memperkuat hubungan dengan saudara-saudara kita.
Jangan sia-siakan kesempatan ini, karena pada akhirnya, persaudaraan yang kita bina di bulan suci ini bisa menjadi penolong kita di dunia dan akhirat.