Kotabaru, – Laladang Safir, Cantung Desa Sungai Kupang, Kelumpang Hulu, Kabupaten Kotabaru, dipenuhi oleh ribuan jemaah dari berbagai penjuru daerah yang berkumpul untuk merayakan peringatan haul ke-34 , Jumat malam (18/7/24)
H Hanafi Gubit Bin Al Alim Bin Al Fashil Al Bilah, yang juga anak dari Syech K.H. Muhammad Dachlan Bin Achmad Abbas atau lebih populer sebagai Guru Cantung. Acara ini berlangsung pada malam Jumat, bertepatan dengan tanggal 13 Muharram 1446 H dalam penanggalan Hijriyah.
Haul tahunan ini menjadi momen yang dinantikan oleh banyak orang karena keberkahan dan kekhidmatan yang dipercayai terkandung dalam peringatan tersebut.
Para jemaah mulai berdatangan sejak sore hari, mengisi laladang Safir dengan kehadiran mereka yang berdoa dan merenungkan ajaran dan kepemimpinan Guru Cantung.
Koordinator B sekaligus pembakal desa Karang Payau, Arbani, S.Ap, turut hadir untuk memastikan kelancaran acara, sementara Ipda Agus Setiawan dari Polsek Kelumpang Hulu bertanggung jawab atas aspek keamanan.
“Kami bersama aparat keamanan berupaya maksimal untuk memastikan bahwa acara berlangsung aman, tertib, dan berkah bagi semua yang hadir,” ujar Arbani.
Menurut Arbani, acara haul ini tidak hanya sekadar peringatan, tetapi juga sebagai ajang silaturahmi dan solidaritas antarjemaah dari berbagai daerah.
“Kami mengarahkan para jemaah untuk menjaga ketertiban dan menghormati tradisi yang ada, sebagai wujud penghormatan terhadap guru spiritual yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan dalam kehidupan beragama,” katanya.
Sementara itu, Ipda Agus Setiawan menegaskan Polsek Kelumpang hulu berkomitmen untuk mendukung keamanan selama acara berlangsung.
“Kami telah menyiapkan pengamanan ekstra untuk memastikan bahwa semua peserta dapat merayakan haul dengan damai dan khusyuk,” tambahnya.
Acara haul ini diwarnai dengan pembacaan doa bersama, ceramah keagamaan, dan penyampaian nasihat-nasihat yang diharapkan dapat memperdalam pemahaman dan kecintaan terhadap ajaran agama.
Para jemaah terlihat sangat antusias dalam mengikuti setiap rangkaian acara, menunjukkan rasa hormat dan kekaguman mereka terhadap Guru Cantung yang dianggap sebagai pilar yang dipandang sebagai tokoh di wilayah tersebut.
Hingga berita ini diturunkan, suasana di laladang Safir terus dipenuhi oleh aura kekhusyukan dan keberkahan, memperlihatkan betapa kuatnya ikatan emosional antara Guru Cantung dengan para pengikut dan jemaahnya.