KOTABARU – Dalam upaya meningkatkan keselamatan berlalu lintas, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Kotabaru, Kalimantan Selatan, mengambil langkah kreatif dan persuasif terhadap pengendara yang merokok di jalan. Alih-alih langsung memberikan sanksi, petugas justru membagikan asbak portabel sebagai bentuk teguran simbolis.
Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari program “Polantas Menyapa”, sebuah inisiatif humanis yang bertujuan membangun kesadaran berkendara aman tanpa konfrontasi.
Menurut Kanit Keamanan dan Keselamatan (Kamsel) Satlantas Polres Kotabaru, Ipda Wahyu Bagus Pratama, merokok saat berkendara tidak hanya melanggar aturan, tetapi juga berisiko besar bagi keselamatan pengguna jalan lain.
“Banyak yang belum menyadari bahwa puntung rokok atau percikan api bisa mengenai pengendara di belakang. Ini bisa menyebabkan cedera dan kecelakaan,” jelasnya, Senin (6/10).
Salah satu momen edukatif terjadi saat petugas menegur pengendara di kawasan Simpang Baharu. Dengan bahasa lokal yang sopan, petugas menyarankan agar aktivitas merokok dilakukan di tempat aman, bukan saat mengemudi.
“Asbak portabel ini kami berikan agar pengendara sadar, bukan untuk menghukum, tapi mengingatkan,” tambah Ipda Wahyu.
Secara hukum, merokok saat mengemudi termasuk pelanggaran berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, serta Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 12 Tahun 2019. Aktivitas yang mengganggu konsentrasi saat berkendara dapat dikenai denda hingga Rp750 ribu atau pidana kurungan tiga bulan.
Meski memiliki dasar hukum kuat, Polres Kotabaru menegaskan bahwa pendekatan edukatif lebih diutamakan dalam menumbuhkan kesadaran jangka panjang di masyarakat.
“Penegakan hukum penting, tapi membangun budaya disiplin sejak dini jauh lebih berdampak,” pungkasnya.
Langkah simpatik ini pun mendapat sambutan positif dari masyarakat, yang menganggap pendekatan non-represif tersebut sebagai bentuk kepedulian dan inovasi dalam pelayanan publik.
