Tanah Bumbu – Langit Desa Gunung Besar, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Tanah Bumbu, seakan ikut bersholawat. Ribuan warga memadati Lapangan Berdikari dalam suasana haru dan khusyuk, mengikuti Tabligh Akbar yang menjadi puncak peringatan Hari Jadi ke-18 desa tersebut, Rabu malam (11/6/25).
Malam itu bukan sekadar perayaan ulang tahun. Lebih dari itu, menjadi momen spiritual dan kebangkitan rohani yang menyatukan warga dalam semangat kebersamaan dan cinta kepada Rasulullah SAW.
Tak ada panggung hiburan mewah, namun kehadiran ulama karismatik Habib Mustofa Bin Sholeh Al-Haddar menjadi magnet utama yang menggetarkan hati umat.
Sejak sore hari, warga dari berbagai penjuru mulai memadati lokasi. Tidak hanya masyarakat Desa Gunung Besar, jamaah dari desa-desa tetangga turut hadir. Anak-anak kecil bermain di sela kerumunan, para orang tua terlihat sumringah, dan pelaku UMKM lokal sibuk melayani pengunjung yang antusias.
Desa kecil ini menjelma menjadi pusat perhatian. Dalam keterbatasannya, Gunung Besar menunjukkan besarnya semangat kebersamaan dan kecintaan terhadap nilai-nilai keagamaan.

Dalam tausiyahnya, Habib Mustofa menyampaikan pesan mendalam:
“Ini bukan sekadar syukuran, ini adalah bentuk cinta kepada Rasulullah SAW. Desa ini luar biasa, semoga Allah SWT limpahkan keberkahan.”
Tabligh Akbar ini menjadi puncak dari serangkaian kegiatan yang telah berlangsung sejak awal Juni. Berbagai acara digelar mulai dari jalan santai yang diikuti ribuan peserta, pagelaran budaya Tari Malaba sebagai ekspresi kearifan lokal, hingga pemotongan tumpeng syukuran.
Salah satu momen penting adalah pembagian sertifikat tanah kepada warga, sebagai simbol pemerataan keadilan dan perhatian nyata dari pemerintah desa terhadap kebutuhan masyarakat.
Kepala Desa Gunung Besar, Suwito, menyampaikan harapannya di hadapan ribuan warga:
“Semoga momen ini menyatukan kita dalam doa dan kerja nyata membangun desa yang lebih maju, adil, dan sejahtera.”
Keberhasilan acara ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, mulai dari tokoh masyarakat, aparat keamanan TNI-Polri, hingga kalangan swasta seperti PT Arutmin, PT BKW, serta donatur utama Hj. Heliatin. Semua bahu-membahu demi terciptanya perayaan yang bermakna.
Malam penuh berkah ini juga dirasakan oleh pelaku usaha mikro di desa. Banyak pedagang kecil mengaku dagangan mereka laris manis berkat membludaknya pengunjung.
“Alhamdulillah, malam ini bukan hanya hati kami yang penuh, tapi juga dagangan kami laris. Terima kasih, Habib Mustofa,” ujar seorang pedagang dengan mata berkaca-kaca.
Di balik suksesnya acara, ada kerja keras para panitia yang tak kenal lelah. Salah satunya Irfan, penanggung jawab kegiatan sekaligus pimpinan Majelis Nur Hidayah Tanah Bumbu, yang memberikan refleksi mendalam:
“Hari ini bukan sekadar seremonial. Ini adalah gerakan hati, gerakan cinta, dan gerakan umat. Kita butuh syafaat Rasulullah SAW dan keberkahan dalam membangun desa. Inilah bukti bahwa saat umat bersatu, keberkahan pasti turun.”
Malam itu, Desa Gunung Besar tidak hanya memperingati ulang tahun. Mereka mencatat sejarah. Sebuah peristiwa yang membuktikan bahwa kemajuan desa bisa dimulai dari doa bersama, kekuatan kebersamaan, dan kecintaan tulus kepada Nabi Muhammad SAW.
Semoga tahun depan, Desa Gunung Besar dapat kembali menghadirkan malam penuh cahaya—yang lebih semarak, lebih ramai, dan lebih diberkahi.
