Barito Kuala – Kekecewaan mendalam kembali dirasakan oleh warga Desa Tinggiran Baru, Kecamatan Mekarsari, Kabupaten Barito Kuala. Salah satu warga, Ibu Hapsah, mengungkapkan frustrasinya atas ketidakpedulian pemerintah terhadap usulan perbaikan rumahnya melalui program bedah rumah yang telah diajukan beberapa tahun lalu.
Meskipun sudah mengajukan permohonan resmi, hingga kini tidak ada tindak lanjut dari pihak pemerintah.
“Alamat kami di Desa Tinggiran Baru RT 10, Kecamatan Mekarsari, Kabupaten Barito Kuala, kode pos 70568, sudah kami ajukan untuk bantuan bedah rumah, tapi sampai sekarang tidak ada respons sama sekali,” keluh Hapsah, Minggu (17/11).
Menurut Hapsah, kondisi rumah yang ditempatinya sudah sangat memprihatinkan dan tidak layak huni. Rumah tersebut mengalami kerusakan parah pada bagian atap, dinding, serta lantai, yang semakin memperburuk kenyamanan dan keselamatan keluarga.
“Besar harapan kami agar rumah ini bisa dibantu melalui program bedah rumah. Tapi pemerintah malah diam seribu bahasa,” tambahnya dengan nada penuh kekecewaan.
Ketidakpedulian pemerintah ini tidak hanya dirasakan oleh Hapsah, tetapi juga oleh warga Desa Tinggiran Baru secara keseluruhan. Seorang tokoh masyarakat yang enggan disebutkan namanya menyatakan kekecewaannya terhadap buruknya pelayanan publik di tingkat desa hingga kabupaten.
“Apa gunanya pemerintah kalau suara rakyatnya tidak didengar? Program seperti bedah rumah seharusnya untuk membantu warga yang benar-benar membutuhkan, bukan sekadar janji di atas kertas,” ujarnya dengan nada geram.
Menurutnya, hal ini mencerminkan ketidakpedulian terhadap rakyat kecil yang bergantung pada kebijakan pemerintah untuk memperbaiki kehidupan mereka.
Ia juga menekankan bahwa pemerintah harus lebih responsif terhadap masalah yang dihadapi warga, bukan hanya mengandalkan janji tanpa realisasi.
“Kami tidak minta apa-apa yang berlebihan, hanya agar pemerintah menjalankan tugasnya sesuai amanah,” tambah tokoh tersebut.
Warga Desa Tinggiran Baru mulai mempertanyakan komitmen pemerintah dalam memperhatikan kebutuhan masyarakat kecil, terutama mereka yang tinggal di daerah terpencil. Mereka mengingatkan bahwa program-program seperti bedah rumah seharusnya menjadi bukti nyata bahwa pemerintah hadir untuk warganya.
“Jika terus seperti ini, jangan salahkan kami kalau kepercayaan kepada pemerintah semakin luntur,” tegas Hapsah, yang merasa suaranya dan kebutuhan warga desa seperti tidak dianggap.
Sementara itu, warga lainnya juga berharap agar pemerintah segera memperbaiki sistem pelayanan yang dirasa lamban dan tidak responsif. Mereka berharap agar program-program yang sudah diajukan dapat segera direalisasikan, bukan hanya berakhir sebagai wacana.
Kondisi ini, menurut warga, mencerminkan lemahnya perhatian pemerintah terhadap masalah yang dihadapi rakyat kecil. Warga berharap ada perubahan dalam cara pemerintah merespons kebutuhan masyarakat. Harapan mereka sederhana: sebuah respons cepat, transparansi, dan tindakan nyata dalam menangani aspirasi mereka.
“Sampai kapan kami harus menunggu? Semua kini bergantung pada itikad baik pemerintah untuk membuktikan keberpihakan mereka kepada rakyat,” ujar seorang warga dengan penuh harapan.
Masyarakat Desa Tinggiran Baru kini menunggu kebijakan dan perhatian nyata dari Pemerintah Kabupaten Barito Kuala untuk memastikan bahwa mereka tidak lagi terabaikan, dan bahwa program-program kesejahteraan seperti bedah rumah dapat memberikan dampak positif yang nyata bagi kehidupan mereka.