Tanah Laut, – Kepala Desa Bati-Bati, H. Mulyadi, angkat bicara terkait video pembagian bantuan beras yang viral di media sosial dan memicu polemik di masyarakat.
Dalam video tersebut, H. Mulyadi sempat menyampaikan pernyataan yang dianggap menyudutkan Dinas Sosial Kabupaten Tanah Laut.
Menanggapi hal tersebut, H. Mulyadi melakukan klarifikasi dan mengakui kekeliruannya.
Ia juga menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada Dinas Sosial atas pernyataan yang disampaikannya dalam video tersebut.
“Saya menyampaikan permohonan maaf kepada Dinas Sosial Kabupaten Tanah Laut atas kesalahan penyebutan dalam video yang beredar. Itu murni kekhilafan kami, tidak ada maksud menyudutkan pihak manapun,” ujar H. Mulyadi saat dikonfirmasi pada Selasa (29/7/2025).
Ia menjelaskan bahwa bantuan beras yang dibagikan di desanya berasal dari Badan Pangan Nasional (Bapanas), bukan dari Dinas Sosial. Namun, yang menjadi sorotan adalah ketidaksesuaian data penerima bantuan yang diterima oleh desa.
Menurutnya, bantuan tersebut semestinya diberikan kepada warga yang masuk dalam kategori desil 1, 2, dan 3—kelompok masyarakat berpenghasilan paling rendah.
Namun, dalam pelaksanaannya, banyak warga dari desil 6 yang justru tercatat sebagai penerima bantuan.
“Seharusnya bantuan yang jumlahnya 131 paket itu cukup untuk warga yang masuk dalam desil 1 sampai 3. Tapi kenyataannya, masih banyak warga dari desil 6 yang menerima, sementara yang lebih membutuhkan malah tidak terdata,” jelasnya.
Sebagai bentuk tanggung jawab dan klarifikasi langsung, H. Mulyadi bersama perangkat desa mendatangi kantor Dinas Sosial Kabupaten Tanah Laut pada hari ini, Selasa (29/7/2025).
Kedatangannya bertujuan untuk menyampaikan permintaan maaf secara langsung sekaligus membahas keakuratan data penerima bantuan di masa mendatang.