TANGERANG – Kementerian Agama RI mendorong para petugas haji untuk menyukseskan program Tanazul yang akan diterapkan pada fase mabit (menginap) di Mina selama puncak ibadah haji.
Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi pengurangan kepadatan jemaah di tenda-tenda Mina.
Program Tanazul memungkinkan sebagian jemaah haji yang menginap di hotel-hotel sekitar Jamarat untuk tidak menempati tenda di Mina, melainkan kembali ke hotel setelah menyelesaikan kewajiban ibadahnya.
Dengan begitu, diharapkan distribusi jemaah menjadi lebih merata dan kondisi di Mina lebih terkendali.
Plt. Inspektur Jenderal Kementerian Agama RI, Faisal Ali Hasyim, menyampaikan imbauan ini dalam acara Orientasi dan Pembekalan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi di Asrama Haji Cipondoh, Tangerang, Minggu (4/5/2025).
“Kami ingin petugas haji menjadi agen inovasi dalam pelaksanaan Tanazul. Ini adalah langkah penting untuk manajemen jemaah yang lebih baik,” ujar Faisal.
Program Tanazul ini merupakan lanjutan dari keberhasilan inovasi Murur yang telah diterapkan di Muzdalifah pada musim haji 1445 H/2024 M.
Dalam skema Murur, jemaah tidak perlu turun dari bus saat melintasi Muzdalifah, melainkan langsung diarahkan menuju Mina. Skema tersebut akan tetap diberlakukan tahun ini.
Faisal juga menekankan pentingnya kedisiplinan petugas dalam menjalankan tugasnya di bawah arahan Menteri Agama sebagai Amirul Hajj.
“Kami ingin semua petugas bekerja secara profesional, disiplin, dan tanpa pelanggaran,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan agar petugas menjaga kesehatan dan senantiasa memohon pertolongan Allah agar seluruh rangkaian tugas berjalan lancar.
“Jangan lupa terus berdoa agar pelaksanaan haji tahun ini berjalan sukses dan membawa manfaat bagi seluruh jemaah,” tambahnya.
