Pijarkalimantan.com – Tanah Bumbu
Suasana Pantai Pagatan, Kecamatan Kusan Hilir, Kabupaten Tanah Bumbu, tampak semarak pada Sabtu (10/5/2025). Hari itu, prosesi adat Mappanre Ri Tasi’e kembali digelar dengan penuh khidmat dan antusiasme masyarakat.
Acara puncak yang diinisiasi oleh Lembaga Adat Ogi ini berlangsung meriah. Sorotan utama datang dari iring-iringan kapal nelayan yang telah dihias indah, melaju perlahan menuju tengah laut. Di sana, para sesepuh adat melakukan ritual khusus dan memanjatkan doa kepada Sang Pencipta ungkapan syukur atas hasil laut yang melimpah selama setahun terakhir.
Hadir mewakili Bupati Tanah Bumbu Andi Rudi Latif, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Eryanto Rais menyampaikan pesan penting dalam sambutannya. Ia menekankan bahwa pelestarian budaya tidak hanya berhenti pada menjaga bentuk fisiknya, tetapi juga mencakup pelestarian nilai-nilai, makna, dan semangat yang terkandung di dalamnya.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia, tokoh adat, serta masyarakat yang telah mendukung terselenggaranya prosesi adat ini. Semoga acara hari ini berjalan lancar, penuh khidmat, dan membawa berkah bagi kita semua,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Lembaga Adat Ade Ogi Tanah Bumbu, Fawahisah Mahabatan, menuturkan bahwa prosesi massorong olo merupakan bagian penting dari rangkaian upacara mappanretasi, atau yang dikenal sebagai pesta laut. Tradisi ini merupakan warisan leluhur nelayan pesisir Pagatan, sebagai bentuk syukur atas limpahan rezeki dari laut.
Menurutnya, massorong olo tidak hanya menjadi simbol spiritual masyarakat, tetapi juga daya tarik utama yang mengundang wisatawan untuk hadir dan menyaksikan langsung kekayaan budaya tersebut.
Ia pun berharap, melalui momentum ini, pesta laut Mappanre Ri Tasi’e di Pantai Pagatan dapat kembali masuk dalam kalender pariwisata nasional, Kharisma Event Nusantara, sehingga gaungnya semakin meluas dan mampu memperkuat identitas budaya lokal di kancah nasional.