Pencegahan dan Penurunan Stunting 2024, Pemdes Karang payau Lakukan Langkah Berikut

Pijarkalimantan.com Kotabaru, – Mempercepat penurunan kasus stunting terintegrasi, Pemdes Karang Payau membentuk komitmen masyarakat.

 

Pelaksana Ahli Gizi Kesehatan Dan pendamping Pemberdayaan Masyarakat Desa Karang Payau, mengatakan stunting menjadi suatu permasalahan atau permasalahan karena berkaitan dengan meningkatnya risiko terjadinya penyakit, kematian, dan daya tahan tubuh yang rendah, menurunnya kecerdasan, perkembangan otak sub optimal pada balita, sehingga terhambatnya perkembangan motorik. dan juga pertumbuhan mentalnya.

 

“Rembug stunting untuk menyikapi permasalahan stunting yang saat ini menjadi salah satu masalah terbesar pada balita di Indonesia, dan Pemerintah Desa Karang Payau,” kata NiPutu Sintha, Jum’at (26/4/2024).

 

Ia mengatakan stunting merupakan bentuk kegagalan pertumbuhan akibat kurangnya cakupan nutrisi yang berlangsung lama mulai dari kehamilan sampai dengan usia 24 bulan. Tentunya dampak stunting tidak hanya pada individu yang mengalaminya, namun juga meluas ke roda perekonomian serta pembangunan bangsa.

 

Ia berharap rembug stunting ini dapat membangun komitmen masyarakat dalam kegiatan percepatan penurunan stunting secara terintegrasi di Kab. Kotabaru. Kemudian, rembug stunting diharapkan memperkuat aksi konvergensi percepatan penurunan stunting di Kabupaten Kotabaru

 

“Kami berharap rembug stunting dapat memperkuat intervensi spesifik dan sensitif dalam percepatan penurunan stunting,” kata Ni putu

 

Kepala Desa Karang Payau Arbani. S.AP mengatakan berdasarkan data Bahwa Desa Karang Payau terdapat 4 orang balita stunting dan 2 terkena gizi buruk, prevalensi stunting di Kabupaten Kotabaru pada tahun 2021 sebesar 21,8% meningkat menjadi 31,6% pada tahun 2022.

 

Arbani mengharapkan metodologi sampling stunting dan penanggulangan kenaikan angka kasus stunting dapat menjadi fokus utama pada pembahasan rembug stunting.

 

“Harapan kami dua masalah besar di Desa Karang Payau, yakni kemiskinan dan stunting bisa benar-benar teratasi dengan metodologi yang tepat,” katanya.

Baca Juga  Forum anak Saijaan Kotabaru serahkan penghargaan suara anak kalsel kepada Paman Birin

 

Menurut dia, permasalahan stunting adalah permasalahan bersama. Sebab berdasarkan penelitian, permasalahan stunting ada pada semua tingkat pendapatan masyarakat.

 

 

“Masalah stunting tidak hanya berkaitan dengan ketersediaan pangan semata, namun juga ketidaktahuan memilih sumber pangan yang baik, pengolahannya yang benar, dan penyajiannya juga benar,” kata Arbani. 

 

Sumber: Pijarkalimantan.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *