Tanah Laut – Untuk meningkatkan konektivitas antarwilayah, Pemerintah Kabupaten Tanah Laut memfokuskan pada sejumlah proyek infrastruktur strategis tahun 2024.
Dwi Hadi Putra, Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Tala, menjelaskan bahwa pembangunan ini penting untuk mendukung mobilitas masyarakat dan perekonomian daerah.
Salah satu proyek utama adalah pembangunan Jembatan Danau Waringin di Desa Kunyit, yang menghubungkan Desa Pemuda dan Desa Kunyit.
“Jembatan ini sangat penting sebagai penghubung dua desa, dan pekerjaannya cukup kompleks,” kata Dwi Hadi Putra pada Senin (30/9/2024).
Selain itu, Jembatan Angsau Menara sedang dibangun untuk memperlancar lalu lintas di dalam kota, terutama mengatasi kemacetan di jalur tersebut.
“Ini merupakan upaya untuk meningkatkan konektivitas di pusat kota,” tambahnya.
Proyek besar lainnya adalah Jembatan Kuala Tambangan dengan panjang 60 meter yang menghubungkan Pantai Takisung dan Panyipatan, termasuk Batakan. Proyek ini ditargetkan selesai sebelum akhir tahun dengan anggaran sekitar Rp 15 miliar.
“Kami berharap dapat menyelesaikannya tepat waktu, bahkan lebih cepat,” ujarnya.
Di sektor jalan, pembangunan jalan Trans 300 yang menghubungkan desa-desa terpencil juga menjadi prioritas. Pembangunan jalan Pantai Harapan dan jalan alternatif dari Desa Palitan Besar ke Rangga juga terus berlangsung.
“Kami akan melanjutkan pembangunan Jalan Pantai Harapan agar nelayan dapat lebih mudah membawa hasil perikanan,” jelas Dwi Hadi Putra.
Ia juga menambahkan bahwa pembangunan jalan dari Desa Pagatan Besar menuju Desa Rangga terus dilakukan untuk meningkatkan aksesibilitas.
“Tahun lalu, kami telah menangani Jalan PTPN yang banyak diperbincangkan, dan saat ini sedang dalam proses pengaspalan,” tuturnya.
Percepatan pembangunan jalan di Muara Kintap juga dilakukan dengan teknik penimbunan dan perkerasan. Untuk sektor pariwisata, akses jalan menuju Pantai Batakan melalui jalan poros Batakan sedang dalam proses pengaspalan.
“Ini penting untuk mendukung sektor pariwisata,” katanya.
Meskipun masih terdapat beberapa segmen jalan rusak, seperti akses Takisung – Tabanio, Dwi menyampaikan bahwa pihaknya akan mengusulkan penanganan tersebut untuk tahun 2025.
“Kami akan melihat kondisi keuangan daerah terlebih dahulu dan berharap bisa dianggarkan,” ucapnya.
Proyek-proyek ini diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal. Pemerintah Tanah Laut juga berkomitmen untuk melakukan pelebaran jalan di dalam kota, termasuk di sekitar kompleks RTH, untuk memastikan kelancaran lalu lintas.
“Kami berupaya menyelesaikan pembangunan infrastruktur ini tepat waktu, sebelum Desember 2024, sesuai target,” tutupnya.