Ketua Tim Pemenangan MH: Jangan Terpengaruh Narasi Negatif dalam Politik

oplus_18

Banjarmasin, – Ketua Tim Pemenangan MH, Afrizaldi, memberikan tanggapan tegas terhadap oknum yang mengaku sebagai pengamat dan melontarkan kritik terhadap salah satu calon gubernur dalam beberapa pemberitaan terakhir.

Dalam konferensi pers yang berlangsung di Kantor Pemenangan pada Senin (28/10/24), Afrizaldi menekankan pentingnya verifikasi kredibilitas oknum tersebut sebelum masyarakat mempercayai pernyataannya.

“Seorang pengamat harus memiliki kapasitas dan objektivitas dalam analisisnya. Kita perlu memastikan apakah yang bersangkutan benar-benar seorang pengamat yang kompeten,” ujar Afrizaldi.

Ia menegaskan bahwa pernyataan yang dibuat oleh seseorang yang tidak memiliki kualifikasi dapat menyesatkan publik dan menciptakan persepsi yang keliru mengenai calon gubernur.

Afrizaldi juga mempertanyakan alasan di balik munculnya kritik tersebut, mengingat tidak ada suara yang sama ketika H Muhidin dan Paman Birin mencalonkan diri pada tahun 2020.

“Mengapa kritik ini tidak muncul pada saat itu? Hal ini menunjukkan bahwa pernyataan yang dilontarkan oknum ini bisa jadi hanya upaya untuk cari perhatian atau numpang terkenal, tambahnya.

Atau bisa jadi ini adalah upaya untuk memecah belah, yang tujuan dari narasi yang disampaikan adalah agar kami menyerang balik, sehingga tensi politik menjadi panas dan terjadi saling serang antara pendukung paslon. “bisa diduga oknum ini dengan sengaja ingin memecah belah”

Ia juga mengingatkan bahwa dalam konteks politik yang semakin kompetitif saat ini, penting bagi semua pihak untuk fokus pada adu visi dan misi pasangan calon.

“Kami percaya bahwa fokus seharusnya pada manfaat yang dapat diberikan kepada masyarakat, bukan pada narasi negatif yang hanya berfungsi untuk menyerang pihak lawan,” ungkap Afrizaldi. Menurutnya, hal ini dapat merusak iklim demokrasi yang sehat dan konstruktif.

Baca Juga  Superman Kembali Desak Kejati Kalsel Usut Dugaan Korupsi Rp 7 Miliar di Kotabaru

Lebih lanjut, Afrizaldi menegaskan bahwa setiap proses pemberitaan harus mematuhi kode etik jurnalistik.

“Narasumber seharusnya diambil dari pihak yang kompeten dan relevan, bukan hanya opini pribadi dari oknum yang tidak memiliki legitimasi,” jelasnya.

Ia mencontohkan bahwa jika yang diwawancarai adalah pihak kejaksaan, maka informasi yang diberikan seharusnya berlandaskan fakta dari institusi tersebut, bukan sekadar pendapat pribadi yang dapat menyesatkan publik.

Afrizaldi juga menyoroti pentingnya masyarakat untuk lebih kritis dalam menyaring informasi yang diterima.

“Kami mengajak publik untuk tidak mudah terpengaruh oleh pernyataan yang tidak didasarkan pada fakta. Setiap pernyataan yang beredar harus diuji kebenarannya,” tegasnya.

Dengan langkah ini, Afrizaldi berharap agar para pengamat, media, dan masyarakat secara umum lebih berhati-hati dalam menyampaikan dan menerima informasi, sehingga tercipta pemahaman yang lebih baik dalam proses politik.

“Kami berkomitmen untuk mengedepankan data dan fakta dalam setiap langkah kami. Ini adalah bagian dari tanggung jawab kami untuk memastikan bahwa masyarakat mendapatkan informasi yang akurat dan bermanfaat,” pungkasnya.

Tanggapan ini menunjukkan bahwa Afrizaldi dan tim pemenangannya bertekad untuk menjaga integritas dalam proses politik, serta berusaha mendorong diskursus yang lebih konstruktif dan berdasarkan fakta dalam kampanye yang sedang berlangsung.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *